Kolesterol merupakan zat yang sangat diperlukan tubuh dalam batas-batas tertentu untuk kelangsungan   hidup sel-sel tubuh. Kolesterol d...



Kolesterol merupakan zat yang sangat diperlukan tubuh dalam batas-batas tertentu untuk kelangsungan  hidup sel-sel tubuh. Kolesterol dalam tubuh berada dalam keseimbangan dinamis antara yang disintesis dan yang dikatabolisme. Kandungan kolesterol dalam darah dibawa oleh lipoprotein yang sebagian besar berupa Low Density Lipoprotein (LDL) yaitu sekitar duapertiga bagian sedangkan sisanya berada dalam ikatan High Density Lipoprotein (HDL) dan sedikit dalam Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan kilomikron (1).Kolesterol juga mempunyai peran
yang berguna untuk mempertahankan kesehatan fungsi tubuh. Gangguan metabolisme akibat kelebihan kolesterol dapat menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung maupun tidak langsung (2).C-Reactive Protein (CRP) adalah protein yang mengikat fraksi C polisakarida dari dinding sel pneumokokus. Protein ini merupakan protein fase akut yang dapat disintesis di hati. Protein ini dibentuk akibat proses infeksi, peradangan, luka bakar dan keganasan. Respon fase akut diikuti dengan peningkatan aktifitas koagulasi,fibrinolitik, leukositosis, efek sistemik dan perubahan kadar beberapa jenis protein plasma seperti C-ReactiveProtein (CRP) atau high sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) (3).Dalam penggunaan klinis, secara umum yang bermanfaat untuk memonitor reaksi inflamasi fase akut ialah C-Reactive Protein (CRP), reaktan fase akut yang paling cepat meningkat dan kembali normal dengan cepat mengikuti terapi yang sukses.
Penemuan antibodi spesifik terhadap CRP memungkinkan pengukuran sekolah mengalami obesitas, sedangkan di Jepang prevalensi obesitas pada anak umur 6-14 tahun berkisar antara 5%-11% (7).
Angka prevalensi obesitas di Indonesia juga menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2004,prevalensi obesitas pada anak telah mencapai 11%. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 10,3% terdiri dari laki-laki 13,9%, dan perempuan 23,8%, sedangkan prevalensi overweight pada anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-
laki 9,5% dan pada perempuan 6,4%. Angka ini hampir sama dengan estimasi World Health Organization (WHO) sebesar 10% pada anak usia 5-17 tahun (8). Pada orang dengan obesitas ditemukan peningkatan total kolesterol, triasilgliserol, penurunan kadar HDL serta peningkatan kadar CRP yang menandakan adanya inflamasi. Peningkatan profil lipid ini mempercepat proses aterosklerosis yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya seperti diabetes melitus. Pemeriksaan yang digunakan untuk menilai risiko penyakit miokard dan stroke ialah pemeriksaan hs-CRP (9). Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Kadar Kolesterol Total Darah dengan high sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) pada Remaja Obes.”

Pengertian gout atritis Proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sendi/sekitar (tophi). Gout...


Pengertian gout atritis
Proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sendi/sekitar (tophi).
Gout (gutta/drop) dianggap adanya “ tetesan jahat ” kedalam sendi.
“ The King of Diseases and The Disease of King ”
ARTHRITIS GOUT
MET.DIS. : - Arthritis acute violent recurrent parroxysms
-     Hyperuricemia
-     Deposits Sodium Urate ( Thopi)
-     Calculi Uric Acid ( Kidney )
HYPERURICEMIA
1. Over Production of Uric Acid
2.      Reduced Excretion 
3.     Combination 1 <& 2 
SPEKTRUM GOUT
      Hiperurikemia
      Artritis gout akut
      Deposisi kristal-kristal urat membentuk tofus
      Urolitiasis
      Deposisi interstitial kristal urat di parenkim ginjal
      Nefropati asam urat


     Episode artritis yang sangat nyeri
     Bersifat intermiten, biasanya monoartikuler pada ibu jari kaki, pergelangan kaki dan lutut
     Dapat berkembang menjadi oligo atau poliartikuler
     Cenderung untuk menyalahgunakan NSAID (dan steroid)
     Dapat dicetuskan oleh stres, seperti operasi, transfusi darah


      Alkohol
      Dislipidemia
      Hipertensi
      Urolitiasis
      Obat-obatan misalnya pirazinamida, ASA dosis rendah
      Penyakit Ginjal
      Kelainan Myeloproliferatif
      Riwayat keluarga yang kuat
= HYPOXANTINE - GUANIN PHOSPHORIBOSYL TRANSFERASE ACTIVITY ^
= PHOSPHORIBOSYL PYROPHOSPHATE SYMTHETASE ACTIVITY ^
TURN OVER OF NUCLEOPROTEIN DIET
1.      ALTERATION IN RENAL FUNCTION AND CONTRACTION OF EXTRACELLULAR FLUID VOLUME
2.      DRUGS (DIURETICS)
3.      LACTIC ACIDEMIA
4.      STARVATION AND KETOSIS
5.      ESSENSIAL HYPERTENSION
6.      LEAD POISIONING
7.      HYPERCALCAEMIA




Pathophysiology

       Primary gout:
      Overproducers: 10%
      Under-excretors: 90%
       Secondary gout:
      Excess nucleoprotein turnover (lymphoma, leukemia)
      Increased cell proliferation/death (psoriasis)
      Rare genetic disorder Lesch-Nyan Syndrome
      pharmaceuticals

CLINICAL FEATURES :
MTP-I acute and explosive fever & malaise uric acid stone recurrent after 1-2years
• tophi : MTP, olecranon, synovium, bursa, achilles forearm, helix of the ear • pres.factor : - stress
-      trauma
-      dehydration
-      purine & alcohol intake
-   Drug (Diuretics, Salicylates (low
dose), Pyrazinamide, Ethambutol, Niacin, Cyclosporine, Didanosine.

DIAGNOSIS (ACR 1977):
A.      Didapatkan kristal monosodium urat dalam cairan sendi, atau
B.       Didapatkan kristal monosodium urat dalam tofus, atau
C.       Didapatkan 6 dari 12 kriteria :
1.            Inflamasi maksimal pada hari pertama
2.            Serangan artritis akut > 1 kali
3.            Artiritis monoartikular
4.            Sendi yang terkena berwarna kemerahan
5.            Pembengkakan & sakit pada sendi MTP I
6.            Serangan pada sendi MTP unilateral
7.            Serangan pada sendi tarsal unilateral
8.            Tofus
9.            Hiperurisemia
10.     Pembengkakan sendi asimetris pd gambaran radiologi
11.     Kista subkortikal tanpa erosi pd gambaran radiologik
12.     Kultur bakteri cairan sendi negatif